Bintang WWE dan influencer ternama, Logan Paul, secara resmi mengajukan gugatan terhadap Heritage Auctions di pengadilan distrik Texas. SPORTS ILLUSTRATION, akan menjelaskan secara detail mengenai informasi dari pembahasan ini, simak bawah ini.

Permohonan ini diajukan setelah Paul memenangkan lelang lantai lapangan basket bertanda tangan Michael Jordan senilai 562,555.42 dolar. Dalam gugatannya, Paul menyatakan kekhawatiran serius mengenai keaslian barang koleksi tersebut dan menuduh Heritage tidak memberinya kesempatan memadai untuk memverifikasi keaslian sebelum pembayaran jatuh tempo.
Pengadilan telah mengabulkan permohonan perintah penahanan sementara dan putusan sela sementara. Sidang untuk putusan sela permanen dijadwalkan pada 9 Oktober mendatang. Kuasa hukum Paul, Josh Bernstein, menegaskan bahwa keaslian adalah hal fundamental dalam dunia koleksi. “Kolektor seperti Logan berhak mendapatkan bukti keaslian yang terbukti valid,” tegas Bernstein dalam pernyataannya kepada ESPN.
Heritage Auctions membantah semua tuduhan ini. Seorang juru bicara menyatakan bahwa gugatan Paul tidak memiliki dasar hukum yang kuat. Mereka menegaskan komitmennya terhadap keaslian semua barang yang dijual, termasuk lantai lapangan ini yang diklaim diperoleh langsung dari tim Chicago Bulls.
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
![]()
Klaim dan Kontroversi Keaslian
Heritage Auctions memasarkan lantai tersebut sebagai “pajangan terbaik Michael Jordan” dengan spesifikasi khusus. Mereka mengklaim lantai berukuran 8×8 kaki ini berasal dari lapangan asli United Center yang digunakan antara tahun 1994 dan 1998. Lantai ini memuat tanda tangan Jordan beserta tulisan “Air Jordan,” “5X MVP,” dan berbagai pencapaian lainnya. Heritage juga menyertakan sertifikat keaslian dari Upper Deck Authentication, yang telah lama bermitra dengan Jordan.
Namun, gugatan Paul mengungkapkan beberapa ketidaksesuaian yang mencolok. Kondisi fisik lantai dinilai tidak sesuai dengan lapangan dari periode 1995-1998. Sertifikat dari PSA/DNA justru mengacu pada periode penggunaan yang berbeda, yaitu musim 2001-2002 hingga 2005-2006. Perbedaan timeline ini menimbulkan pertanyaan serius tentang keakuratan informasi yang diberikan Heritage kepada calon pembeli.
Bukti lebih lanjut muncul dari email internal Heritage. Direktur lelang olahraga Heritage, Chris Ivy, mengakui bahwa tidak ada dokumentasi yang mencocokkan lantai tersebut dengan musim 1998-1999 hingga 2000-2001. Perusahaan autentikasi pihak ketiga juga gagal melakukan pencocokan foto yang memadai, hanya berfokus pada logo Bulls tanpa menganalisis serat kayu yang seharusnya menjadi standar verifikasi.
Baca Juga: Gunnar dan Boomer Esiason: Kembali Menghidupkan Semangat di Arena Hoki
Sengketa Proses Verifikasi

Proses verifikasi menjadi titik sengketa utama antara Paul dan Heritage Auctions. Paul mengklaim tidak diberi akses memadai untuk memeriksa keaslian lantai sebelum tenggat pembayaran 25 September. Heritage mengancam akan mencabut hak Paul atas lantai tersebut jika pembayaran tidak dilakukan sesuai jadwal. Tekanan waktu inilah yang memicu Paul mengambil langkah hukum.
Heritage membantah tuduhan ini dengan menyatakan telah memberikan kelonggaran bagi Paul untuk melakukan inspeksi langsung. Mereka mengklaim telah berusaha mengakomodasi permintaan peninjauan tambahan dari tim Paul. Namun, pihak penggugat menilai upaya ini tidak cukup memadai mengingat nilai investasi yang sangat besar dan kompleksitas verifikasi barang bersejarah seperti ini.
Sengketa ini menyoroti pentingnya transparansi dalam pasar lelang barang koleksi bernilai tinggi. Proses due diligence yang ketat dan dokumentasi yang lengkap menjadi krusial untuk memastikan keaslian barang. Kasus Paul vs. Heritage mungkin akan menjadi preseden penting dalam standar verifikasi barang koleksi olahraga di masa depan.
Dampak bagi Dunia Koleksi
Kasus ini berpotensi mengubah praktik lelang barang koleksi olahraga bernilai tinggi. Kredibilitas tiga perusahaan autentikasi ternama—Upper Deck, PSA/DNA, dan Beckett—turut dipertanyakan. Ketiga perusahaan ini belum memberikan pernyataan resmi menanggapi gugatan yang diajukan Paul. Masyarakat kolektor kini menanti klarifikasi dari lembaga-lembaga autentikasi tersebut.
Bagi Logan Paul, ini bukan sekadar masalah finansial tetapi juga prinsip. Sebagai kolektor aktif dengan investasi jutaan dolar, Paul ingin memastikan bahwa industri koleksi beroperasi dengan standar etika tinggi. Kemenangan dalam gugatan ini dapat memaksa rumah lelang untuk menerapkan prosedur verifikasi yang lebih ketat dan transparan.
Heritage Auctions tetap bersikukuh dengan posisinya. Mereka menyatakan keyakinan penuh pada keaslian lantai Jordan tersebut dan siap mempertahankannya di pengadilan. Hasil akhir kasus ini akan menentukan masa depan lantai bersejarah tersebut sekaligus menetapkan standar baru dalam perdagangan barang koleksi olahraga. Manfaatkan juga waktu luang anda, untuk mengetahui lebih banyak lagi berita olahraga terbaru lainnya hanya dengan mengklik sports-illustration.com.
