Langsung Ketakutan, Kisah Emma Raducanu Saat Main di Dubai?

Bagikan

Kejadian mengkhawatirkan yang dialami bintang tenis dunia dan juara US Open 2021, Emma Raducanu, saat bertanding di Dubai Tennis Championships awal tahun ini, menarik perhatian luas publik dan media internasional.

Langsung-Ketakutan,-Kisah-Emma-Raducanu-Saat-Main-di-Dubai

Momen tersebut menjadi sorotan karena Raducanu terlihat sangat terpukul dan ketakutan setelah menyadari keberadaan seorang pria yang ternyata melakukan tindakan stalking kepadanya. Artikel ini mengulas secara mendalam peristiwa tersebut beserta dampaknya pada kondisi mental dan karier Raducanu, serta respons institusi tenis terkait keamanan pemain, langsung saja klik link berikut ini SPORTS ILLUSTRATION.

tebak skor hadiah pulsa

Kabar Gembira bagi pecinta bola, khususnya Timnas Garuda. Ingin tau jadwal timnas dan live streaming pertandingan timnas? Segera download!

Situasi Mencekam di Dubai Tennis Championships

Saat bertanding pada putaran kedua Dubai Tennis Championships melawan Karolina Muchova. Emma Raducanu mengalami gangguan serius akibat kehadiran seorang pria yang telah menunjukkan perilaku “fixated” atau obsesif terhadap dirinya di tribun penonton. Pria tersebut diketahui sebelumnya telah beberapa kali mengikuti dan mendekati Raducanu di berbagai turnamen tenis.

Termasuk di Singapura, Abu Dhabi, dan Doha dalam beberapa pekan sebelumnya. Ketika Raducanu melihat pria itu duduk di bangku penonton pada pertandingan di Dubai, ia langsung merasa sangat terguncang dan ketakutan. Dalam pertandingan itu, Raducanu tampak sangat emosional hingga harus menghentikan permainan sesaat.

Untuk mendekati kursi wasit dan berbicara sedikit sebelum bersembunyi di belakang kursi wasit sambil berusaha menenangkan diri. Ia bahkan mengaku “tidak bisa melihat bola karena air mata” dan “sulit bernafas” akibat tekanan emosional yang dirasakan. Kejadian ini menghentikan konsentrasi bertandingnya dan berimbas pada kekalahannya dengan skor 7-6(6), 6-4.

aplikasi nonton bola shotsgoal apk

Riwayat Stalker dan Tindakan Keamanan

Riwayat-Stalker-dan-Tindakan-Keamanan

Pria yang mengganggu Raducanu ini bukanlah kasus pertama. Salah satu pria yang dulu pernah menguntit Raducanu bahkan sampai datang ke rumahnya di London. Diberi penahanan dengan pembatasan jarak selama lima tahun setelah dianggap mengancam keamanan emosionalnya. Dalam kasus terakhir di Dubai, pria stalking tersebut bukan hanya duduk di tribun. Melainkan juga pernah mendekati Raducanu dua kali di lokasi turnamen termasuk menyerahkan surat secara pribadi saat di hotel.

Perilaku ini sangat mengganggu sehingga pihak keamanan dan WTA (Women’s Tennis Association) ikut turun tangan. Setelah pria tersebut diketahui mengganggu Raducanu, pihak keamanan arena segera mengeluarkan dan menahan pria itu. Polisi Dubai juga menanggapi dengan serius dan menahan pria tersebut yang kemudian menandatangani surat pernyataan untuk menjaga jarak dari Raducanu.

Pihak WTA secara resmi melarang pria tersebut menghadiri semua turnamen tenis wanita di masa depan. Sebagai langkah pencegahan agar tidak terulang kejadian serupa. WTA menekankan bahwa keselamatan pemain adalah prioritas utama dan terus bekerja sama dengan tim keamanan turnamen agar standar keamanan semakin baik dan mampu melindungi para atlet dari potensi ancaman.

Baca Juga: Bruno Fernandes Masuk Radar Real Madrid! Akankah Tinggalkan MU?

Kesiapan Kembali Bertanding dan Dukungan Publik

Setelah insiden tersebut, Raducanu kembali menunjukkan semangat bertanding. Di turnamen Indian Wells, ia bertemu dengan Moyuka Uchijima pada babak pertama dan berpeluang bertemu dengan unggulan ketiga Coco Gauff pada babak berikutnya jika menang. Raducanu mengungkapkan rasa bahagianya mengikuti pertandingan tersebut. Menganggap Indian Wells sebagai turnamen favorit di luar Grand Slam dan merasa sudah jauh lebih baik secara mental.

Ia juga berterima kasih kepada para penggemar yang memberikan dukungan dan pesan-pesan semangat selama masa sulit tersebut. Hal ini menunjukkan bagaimana dukungan moral menjadi salah satu elemen penting dalam pemulihan mental seorang atlet profesional untuk masa depan yang cerah di 2025/26.