Chelsea meminjamkan Nicolas Jackson ke Bayern Munich untuk durasi satu musim. Namun, sang striker belum mendapatkan kepastian mengenai masa depannya. Di Bayern, Jackson hanya menjadi pelapis Harry Kane dan baru mencetak tiga gol dari 12 pertandingan.

Situasi ini membuat Jackson sulit menunjukkan performa terbaiknya. Durasi bermain yang terbatas membatasi kesempatan pemain asal Senegal itu untuk membuktikan kualitasnya di Bundesliga.
Peminjaman ini sejatinya dimaksudkan agar Jackson mendapatkan pengalaman lebih, namun kenyataannya kontribusinya di lapangan masih minim. Bayern tampak belum yakin dengan potensi sang striker untuk jangka panjang.
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
![]()
Bayern Munich Enggan Membeli Permanen
Menurut laporan Daily Mail, petinggi Bayern Munich belum tertarik mempermanenkan Nicolas Jackson. Klub raksasa Jerman ini mempertimbangkan bahwa performa Jackson sejauh ini belum memenuhi ekspektasi mereka.
Harga yang dipatok Chelsea menjadi faktor tambahan. The Blues mematok nilai Jackson sebesar 65 juta euro, atau setara Rp 1,2 triliun, angka yang dianggap terlalu tinggi oleh Bayern.
Selain itu, klausul pembelian permanen menjadi wajib jika Jackson dimainkan sebanyak 40 laga. Dengan durasi bermain yang terbatas, peluang klausul ini terpenuhi sangat kecil, sehingga opsi permanen hampir mustahil tercapai musim ini.
Baca Juga: Aaron Ramsey Pulang Kampung: Patah Hati dan Akhir Petualangan di Meksiko
Chelsea Tetap Tidak Tertarik Pulangkan

Di sisi lain, Chelsea juga belum menunjukkan minat untuk memulangkan Jackson lebih cepat. Klub asal London itu diyakini lebih memilih menjual Jackson ke klub lain jika Bayern memutuskan untuk tidak membelinya.
Pilihan ini membuat masa depan Jackson semakin tidak jelas. Klub-klub Liga Inggris disebut-sebut sebagai alternatif potensial untuk menampung sang striker jika Bayern tidak mengambil opsi permanen.
Chelsea sejauh ini telah menikmati kontribusi Jackson dari 2023 hingga 2025. Selama dua musim, ia mencetak 30 gol dari 81 laga, menunjukkan bahwa ia memiliki kualitas yang bisa diandalkan bila ditempatkan pada posisi yang tepat.
Tantangan untuk Nicolas Jackson
Masa depan Jackson memang masih abu-abu, dan keputusan akhir tergantung pada dua klub besar. Jika Bayern tetap tidak berminat dan Chelsea menolak memulangkan, Jackson harus menyesuaikan diri dengan kemungkinan dijual ke klub lain.
Bagi Jackson, ini menjadi tantangan besar. Ia harus tetap menjaga performa dan kebugaran agar tetap menarik minat klub-klub potensial. Penampilan yang konsisten akan menjadi kunci menentukan langkah selanjutnya dalam kariernya.
Meski nasibnya belum jelas, pengalaman bermain di Chelsea dan Bayern Munich tetap menjadi modal berharga. Jackson harus memanfaatkan peluang yang ada untuk memastikan kariernya tetap menanjak dan tidak tersendat akibat situasi kontrak yang rumit. Simak terus pembahasan sepak bola terupdate lainnya hanya di sports-illustration.com.
