Ricky Kambuaya telah mengalami perjalanan karier yang menarik dan penuh transformasi dalam skuad Timnas Indonesia, menjadikannya figur penting di lini tengah Garuda sekaligus contoh perjuangan dan adaptasi dalam sepak bola nasional.
Simak terus ulasan menarik seputar sepak bola, terutama pada pembahasan “Transformasi dan Eksistensi dari Ricky Kambuaya di Timnas Indonesia” secara detailnya di SPORTS ILLUSTRATION.
Kabar Gembira bagi pecinta bola, khususnya Timnas Garuda. Ingin tau jadwal timnas dan live streaming pertandingan timnas? Segera download!
Awal Karier dan Debut Profesional Ricky Kambuaya
Ricky Kambuaya memulai kiprahnya di dunia sepak bola berasal dari Sorong, Papua Barat, lahir pada 5 Mei 1996. Perjalanannya dimulai dari level amatir hingga akhirnya bergabung dengan klub Liga 2 PSBS Biak. Penampilan impresifnya membawa dia ke tingkat yang lebih tinggi saat bergabung dengan klub Liga 1, PSS Sleman, pada tahun 2020.
Keberhasilan di level klub membukakan jalan baginya untuk berkiprah bersama Timnas Indonesia yang menjadi momen penentu dalam karirnya. Ricky melakukan debut pada Juli 2021 ketika melawan Chinese Taipei, dan sejak saat itu, menjadi bagian integral dalam tim yang dilatih oleh Shin Tae-yong.
Eksistensi dan Transformasi Kambuaya di Timnas Indonesia
Pada awal kariernya di Timnas Indonesia, terutama periode 2021–2022, Ricky Kambuaya menjadi pemain kunci yang menjalankan peran sebagai motor permainan. Gaya bermainnya yang eksplosif dan agresif memberikan warna baru bagi lini tengah Indonesia. Dia kerap menyerang dari lini kedua dan menunjukkan keberaniannya membawa bola ke area lawan. Dengan menjadikannya aset berharga dalam turnamen seperti Piala AFF 2020 dan Kualifikasi Piala Asia 2023.
Ricky dikenal sebagai gelandang box-to-box yang memiliki energi dan determinasi tinggi. Serta kemampuan yang komplet seperti melepaskan umpan akurat, dribbling lincah, kemampuan bertahan yang disiplin, dan penguasaan bola yang sangat baik. Kombinasi ini membuatnya sangat vital dalam menjaga keseimbangan antara bertahan dan menyerang. Sehingga tim dapat menunjukkan performa yang solid dan terstruktur.
Seiring berjalannya waktu, terjadi pergantian di skuad Timnas Indonesia, terutama dengan munculnya pelatih dan pemain-pemain baru. Ricky Kambuaya yang semula menjadi starter reguler mulai mengalami pergeseran peran. Kehadiran gelandang-gelandang keturunan seperti Thom Haye, Joey Pelupessy, dan Ivar Jenner yang memiliki pengalaman di Eropa membuat persaingan semakin ketat di lini tengah Garuda.
Baca Juga: Keputusan Kontroversial, Manchester United Bikin David Beckham Kecewa Berat
Performa Konsisten di Klub dan Dampak Pada Timnas Garuda
Selain eksistensi di Timnas, penampilan Ricky Kambuaya juga solid di level klub bersama Dewa United di Liga 1. Dalam satu musim terakhir, dia memainkan 20 pertandingan dan mencetak dua gol serta lima assist. Performa konsisten ini menjadi bekal penting agar ia tetap diandalkan oleh pelatih Timnas. Termasuk pelatih saat ini Patrick Kluivert, yang memberi kepercayaan kepadanya meskipun ada jeda waktu selama setahun tanpa bermain di timnas secara resmi.
Penampilan comeback-nya saat menyerang Bahrain pada Maret 2025, setelah hampir setahun tidak bermain resmi. Menunjukkan bahwa Ricky masih memiliki kemampuan dan visi bermain kreatif yang berguna untuk menciptakan peluang dan membantu tim dalam situasi krusial.
Ricky Kambuaya adalah sosok yang telah membuktikan eksistensinya meski menghadapi tantangan internal di tim. Peran barunya sebagai ‘game changer’ dan pemain cadangan yang bisa memberi perubahan besar dalam waktu singkat. Dengan menunjukkan bahwa dia adaptif dan tetap relevan dalam skuad yang terus berkembang dan dipenuhi pemain-pemain dengan berbagai latar belakang pengalaman.