Menjelang debut musim LeBron James, ada yang bertanya-tanya apakah kembalinya dia berpotensi berdampak negatif pada beberapa pemain Los Angeles Lakers yang telah berkembang pesat selama ketidakhadirannya. Terutama, Austin Reaves telah berkembang menjadi opsi kedua sejati dan telah bermain di level All-Star. Kekhawatiran ini ternyata tidak terbukti dalam pertandingan perdana musim ini.
Hal itu tidak menjadi masalah dalam pertandingan pertama mereka bersama musim ini karena James berfokus terutama sebagai fasilitator, memberikan 12 assist dan 11 poin dalam debut musimnya, kemenangan Lakers atas Utah Jazz. Pendekatan James yang lebih memprioritaskan umpan daripada mencetak poin menunjukkan kedewasaannya dalam membaca permainan.
Meskipun Reaves hanya mencatatkan satu assist, ia tetap menjadi pencetak angka terbanyak kedua Lakers pada malam itu dengan 26 poin hanya dari 11 tembakan. Efisiensi permainan Reaves terbukti tidak terganggu oleh kehadiran James kembali di lapangan. Justru kolaborasi mereka tampak semakin solid.
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
Pujian Tulus dari Reaves
Setelah kemenangan Lakers atas Utah, Austin Reaves memberikan pujian lebih lanjut kepada James, merasa ia tampil sama bagusnya seperti biasanya di pertandingan pertamanya tahun ini. “Yeah. Saya rasa ia mencatatkan 12 assist dan satu turnover. Lumayan. Ini tidak sebaik “rasio” saya yang satu banding empat,” ujar Reaves dengan nada bercanda.
“Tapi tidak, dia bermain dengan benar. Saya rasa kemarin dia bicara tentang upayanya memulihkan paru-parunya; dia terlihat bagus. Dia bisa naik turun lapangan dengan baik. Dia pemain yang bagus (tertawa),” kata Austin Reaves. Komentar ini menunjukkan hubungan baik dan kepercayaan yang terbangun antara kedua pemain tersebut.
Pujian Reaves tidak berhenti di situ. Ia juga mengapresiasi kemampuan James dalam mengatur tempo permainan dan membuat keputusan yang tepat dalam tekanan. Menurut Reaves, pengalaman dan visi permainan James merupakan aset berharga bagi tim.
Baca Juga: Logan Paul Melakukan Gugatan Lelang Lantai Michael Jordan yang Diragukan Keasliannya
Kondisi Fisik yang Mengagumkan
LeBron pernah berbicara tentang kondisi fisiknya yang belum ideal, tetapi dia mampu bermain selama 30 menit dan hampir tidak menunjukkan tanda-tanda kelelahan. Hal itu sendiri sudah mengesankan mengingat usia James yang sudah tidak muda lagi dalam ukuran pemain basket profesional.
Kemampuan James menjaga kondisi fisik di usia 23 musim NBA menjadi inspirasi bagi rekan-rekan setimnya. Reaves mengakui bahwa ketahanan fisik James adalah sesuatu yang luar biasa dan patut dicontoh. “Dia seperti anggur yang semakin tua semakin baik,” tambah Reaves dengan nada kagum.
Pencapaian James sebagai pemain pertama yang bermain selama 23 musim NBA adalah sesuatu yang bahkan tidak bisa dibayangkan oleh Reaves. Rekor ini membuktikan dedikasi dan disiplin luar biasa yang dimiliki James sepanjang kariernya.
Kolaborasi yang Menjanjikan
Kombinasi antara pengalaman James dan bakat muda Reaves menciptakan dinamika yang positif bagi Lakers. James dengan senang hati mengambil peran sebagai playmaker utama, sementara Reaves berkembang menjadi scorer yang efisien. Pembagian peran ini bekerja dengan baik bagi tim.
Pertandingan melawan Jazz membuktikan bahwa kedua pemain ini bisa berkoeksistensi tanpa harus saling mengurangi peran. Justru, kehadiran James membuka lebih banyak ruang bagi Reaves untuk mengeksekusi tembakan. Sinergi ini menjadi pertanda baik untuk musim yang panjang.
Dengan kepercayaan yang terus terbangun, Lakers memiliki potensi untuk menjadi ancaman serius di musim ini. Kolaborasi James-Reaves bisa menjadi senjata ampuh yang sulit dihentikan lawan jika terus dikembangkan dengan baik sepanjang musim. Nantikan terus kabar terbaru seputar basket lainnya hanya di sports-illustration.com.