Lazizbek Mullojonov, juara tinju kelas berat Olimpiade Paris asal Uzbekistan, dinyatakan positif menggunakan zat terlarang methasterone berdasarkan pengujian Badan Pengujian Internasional (ITA). Steroid sintetis tersebut diketahui mampu meningkatkan pertumbuhan otot, kekuatan, dan stamina secara signifikan. SPORTS ILLUSTRATION, akan membahas informasi menarik mengenai tinju hari ini, simak pembahasan ini.
Atlet berusia 26 tahun itu memberikan sampel pada 11 Juni dalam tes doping di luar kompetisi. ITA telah memberitahukan hasil tersebut kepada Mullojonov, yang berhak meminta analisis lanjutan terhadap sampel B untuk memverifikasi temuan awal.
Jika sampel B mengonfirmasi hasil positif atau jika Mullojonov tidak meminta pengujian ulang, kasus ini akan resmi dianggap sebagai pelanggaran aturan anti-doping. Saat ini, petinju tersebut menjalani skorsing sementara menunggu proses lebih lanjut.
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
![]()
Prosedur dan Hak Atlet
Menurut protokol ITA, Lazizbek Mullojonov memiliki kesempatan untuk memberikan penjelasan terkait hasil tes positif tersebut. Proses ini merupakan bagian dari hak setiap atlet sebelum keputusan final diumumkan. Federasi Tinju Uzbekistan belum memberikan pernyataan resmi mengenai kasus ini.
Methasterone termasuk dalam daftar zat terlarang World Anti-Doping Agency (WADA) karena risiko kesehatan dan potensi ketidakadilan dalam kompetisi. Penggunaannya dapat menyebabkan efek samping serius, termasuk kerusakan hati dan ketidakseimbangan hormon.
Kasus ini menjadi sorotan mengingat prestasi Mullojonov di kancah internasional. Sebelum Olimpiade Paris, ia meraih medali perunggu di Kejuaraan Dunia IBA 2023 dan emas di Kejuaraan Asia 2022.
Baca Juga: Hamzah Sheeraz Dominasi Edgar Berlanga dengan Kemenangan TKO
Dampak pada Karier dan Prestasi
Pelanggaran doping berpotensi mengakhiri karier Mullojonov secara prematur. Jika terbukti bersalah, ia bisa menghadapi sanksi larangan bertanding selama empat tahun, yang berarti melewatkan Olimpiade 2028 dan berbagai turnamen besar lainnya.
Prestasinya di Olimpiade Paris juga terancam dicabut jika kasus ini dikonfirmasi. Hal ini akan menjadi pukulan besar bagi Uzbekistan, yang mengandalkan Mullojonov sebagai salah satu atlet andalan di cabang tinju.
Kasus ini kembali memicu perdebatan tentang efektivitas pengawasan anti-doping di tingkat internasional. Beberapa pihak menyerukan pemeriksaan yang lebih ketat, sementara yang lain mempertanyakan tekanan berlebihan pada atlet untuk mencapai hasil maksimal.
Respons dan Langkah ke Depan
Dunia tinju internasional kini menunggu perkembangan lebih lanjut dari proses hukum yang sedang berjalan. Hasil analisis sampel B dan penjelasan Mullojonov akan menentukan nasib kariernya.
Federasi Tinju Uzbekistan diharapkan segera mengambil sikap resmi mengenai kasus ini. Mereka juga perlu mengevaluasi sistem pendampingan atlet untuk mencegah terulangnya kejadian serupa di masa depan.
Terlepas dari hasil akhirnya, kasus ini menjadi pelajaran berharga bagi seluruh pemangku kepentingan olahraga tentang pentingnya integritas dan fair play. Langkah pencegahan dan edukasi anti-doping perlu ditingkatkan untuk melindungi masa depan atlet dan citra olahraga itu sendiri. Manfaatkan juga waktu luang anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi mengenai berita olahraga terbaru lainnya hanya dengan klik sports-illustration.com.
-
Ikuti perkembangan pemain favoritmu dari awal musim hingga babak final dengan mengunjungin link tautan ini https://footballjetsofficialshop.com/.