Aryna Sabalenka Melaju ke Babak Ketiga Prancis Terbuka dengan Kemenangan Meyakinkan

Bagikan

Aryna Sabalenka, petenis nomor satu dunia asal Belarusia, menghadapi perlawanan sengit di awal pertandingan melawan Jil Teichmann dari Swiss pada babak ketiga Prancis Terbuka. Meski akhirnya menang dengan skor 6-3, 6-1, Sabalenka sempat kesulitan menghadapi variasi permainan Teichmann yang licik. , akan membahas informasi menarik mengenai tenis hari ini, simak pembahasan ini.

Aryna-Sabalenka-Melaju-ke-Babak-Ketiga-Prancis-Terbuka-dengan-Kemenangan-Meyakinkan

Petenis non-unggulan asal Swiss itu bahkan berhasil memecah servis Sabalenka lebih dulu dan memimpin 3-1 di set pertama. Namun, Sabalenka berhasil menenangkan permainannya dan menyamakan kedudukan menjadi 3-3 sebelum akhirnya mengambil alih kendali pertandingan. “Ia memulai dengan sangat baik dan memainkan permainan terbaiknya. Selalu sulit melawannya,” ujar Sabalenka setelah pertandingan.

tebak skor hadiah pulsa 100k  

Dengan mengandalkan servis kuat dan pukulan groundstroke agresif, Sabalenka berhasil mematahkan servis Teichmann lagi di game kedelapan dan menutup set pertama dengan skor 6-3. Perlawanan ketat di set awal ini menunjukkan bahwa Sabalenka harus bekerja keras meski akhirnya menang dengan mudah.

AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!

aplikasi shotsgoal  

Dominasi Penuh di Set Kedua

Memasuki set kedua, Aryna Sabalenka tampil jauh lebih dominan. Petenis berusia 27 tahun ini langsung memecah servis Teichmann di game pembuka dan terus meningkatkan intensitas permainannya. Dengan pukulan backhand tajam dan forehand powerful, Sabalenka berhasil memimpin 4-0 dalam waktu singkat.

Teichmann nyaris tidak bisa memberikan perlawanan berarti di set kedua. Sabalenka terus menekan dengan serangan agresif dari garis baseline, memaksa lawannya melakukan banyak kesalahan. Pertandingan berakhir ketika Sabalenka memecah servis Teichmann untuk ketiga kalinya di set kedua pada game ketujuh, mengakhiri laga dengan skor 6-1.

“Variasinya gila… Saya mencoba menemukan ritme dan saya senang bisa mempertahankan servis saya dari kedudukan 3-1. Saya mendapatkan lebih banyak energi,” kata Sabalenka. Kemenangan ini semakin mengukuhkan posisinya sebagai salah satu favorit juara di Roland Garros tahun ini.

Baca Juga: Felicia Yu, Atlet Tenis Meja Papoko Kupang NTT, Jadi Brand Ambassador Andro Indonesia

Tantangan Berikutnya Menanti

Tantangan-Berikutnya-Menanti

Dengan lolos ke babak ketiga, Sabalenka kini akan berhadapan dengan petenis kidal lainnya, Olga Danilovic dari Serbia. Danilovic baru saja mengalahkan Danielle Collins dalam pertandingan tiga set yang ketat (6-4, 3-6, 6-4). Pertemuan ini diprediksi akan menjadi ujian menarik bagi Sabalenka, mengingat Danilovic memiliki permainan ofensif dan mental tempur yang kuat.

Sabalenka sendiri tampil sangat konsisten sejak awal turnamen. Di babak pertama, ia hanya kehilangan satu game saat mengalahkan Kamilla Rakhimova. Jika terus bermain pada level ini, peluangnya untuk meraih gelar Grand Slam pertamanya di Prancis Terbuka semakin terbuka lebar.

Namun, jalan menuju final masih panjang. Sabalenka harus mewaspadai ancaman dari petenis-petenis lain seperti juara bertahan Iga Swiatek, yang juga tampil perkasa dengan mengalahkan Emma Raducanu 6-1, 6-2 dan memperpanjang rekor kemenangan beruntunnya di Roland Garros menjadi 23 pertandingan.

Kompetisi Ketat di Roland Garros

Selain Sabalenka dan Swiatek, beberapa petenis top lainnya juga menunjukkan performa kuat. Jasmine Paolini (runner-up 2024), Zheng Qinwen (peraih medali emas Olimpiade), dan Victoria Mboko (kualifikasi Kanada berusia 18 tahun) berhasil melaju ke babak berikutnya. Sementara itu, petenis berpengalaman seperti Donna Vekic harus menyerah dari Bernarda Pera dalam pertarungan tiga set sengit.

Sabalenka, yang belum pernah menjuarai Prancis Terbuka, tampaknya semakin percaya diri dengan permainannya. Jika bisa mempertahankan performa agresif sekaligus konsisten, ia berpeluang besar menembus dominasi Swiatek di tanah liat Paris. Pertandingan-pertandingan mendatang akan menjadi penentu apakah Sabalenka akhirnya bisa meraih gelar Grand Slam keduanya setelah Australian Open 2024. Manfaatkan juga waktu luang anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi mengenai berita olahraga terbaru lainnya hanya dengan klik sports-illustration.com.